Minggu, 10 April 2016

tes "t"



TES “t”


I.     PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam penelitian komparasional yang melakukan pembandingan antardua variabel, yaitu apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi semata-mata karena kebetulan saja (chy chance), kita dapat menggunakan Tes”t” (“t” Test).
Sebagai contoh, misalkan kita ingin mengetahui apakah memang secara signifikan terdapat perbedaan sikap keagamaan antara kelompok sampel remaja yang terdomisili di daerah rural dan kelompok sampel remaja yang berdomisili di daerah urban- (jadi di sini kita bermaksud menguji hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara kedua kelompok sampel remaja yang berbeda domisilinya itu tidak terdapat perbedaan sikap keagamaan yang signifikan)- maka pengujian terhadap hipotisis nihil itu, yaitu: dengan mendasarkan diri pada atau melihat besarnya Mean Sikap Keagamaan yang dicapai atau dimiliki oleh kedua kelompok sampel remaja itu (yaitu dengan menguji perbedaan Mean Sikap Keagamaan dari kedua kelompok sampel remaja tersebut). Jadi Tehnik Tes “t” digunakan untuk menguji hipotesis nihil mengenai perbedaan Mean dari dua sampel.











II.  PEMBAHASAN
A.  Pengertian Tes “t”
Tes “t” atau “t” Test, adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah Mean Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang signifikan.

B. Penggolongan Tes “t”
            Para ahli statistik menggolongan tes “t” menjadi dua macam, yaitu:
1.      Tes “t” untuk sampel kecil (N<30 span="">
2.      Tes “t” untuk sampel besar (N≥30)
Tes “t” untuk sampel kecil dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
a.       Tes “t” untuk sampel kecil yang kedua sampelnya satu sama lain mempunyai hubungan.
b.      Tes “t” untuk sampel kecil yang kedua samelnya satu sama lain tidak ada hubunganya.
Tes “t” unuk sampel besar juga dibedakan mejadi dua golongan, yaitu”
a.       Tes “t” untuk sampel besar yang kedua saampelnya satu sama lain saling berhubungan.
b.      Tes “t” untuk sampel besar yang kedua sampelnya satu sama lain tidak saling berhubungan.
C. penggunaan Tes “t”
1.      Tes “t” untuk Dua Sampel Kecil yang Saling Berhubungan
Rumusnya adalah:
= Mean of Difference Nilai Rata-rata Hitung dari Beda/Selisih antara Skor Variabel I(variabel X) dan Skor Varriabel II(variabel Y). Sedangkan mencari  nya dengan rumus:
ΣD= Jumlah beda/selisih antara skor variabel I dan skor variabel II, dan D dapat diperoleh dengan rumus:
D = X-Y
N= number of cases.(jumlah subjek yang kita teliti).
Standar Error (standar kkesesatan) dari mean of difference. Dan SEMD dapat diperoleh dengan rumus:
SDD= Deviasi standar dari perbedaan antara skor variabel I dan skor variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus:
N= Number of cases.
Tabel Perhitungan untuk memperoleh “t” dalam rangka menguji kebenaran/kepalsuan hipotesis nihil tentang perbedaan sikap keagamaan dikalangan siswa SMA antara sebelum dan sesudah diterapkanya metode baru
No
Nama
Skor Sikap Keagamaan
D
D
Sebelum diterapkan metode baru (X)
Sesudah diterapkan metode baru (Y)
(X-Y)
(X-Y)2
1
Agil
78
75
+3
9
2
Betty
60
68
-8
64
3
Cici
55
59
-4
16
4
Dukha
70
71
-1
1
5
Eko
57
63
-6
36
6
Fina
49
54
-5
25
7
Gilang
68
66
+2
4
8
Haidar
70
74
-4
16
9
Irwan
81
89
-8
64
10
Jenny
30
33
-3
9
11
Killa
55
51
+4
16
12
Lala
40
50
-10
100
13
Mame
63
68
-5
25
14
Niko
85
83
+2
4
15
Opik
70
77
-7
49
16
Prisca
62
69
-7
49
17
Qiqi
58
73
-15
225
18
Riska
65
65
0
0
19
Sinta
75
76
-1
1
20
Tuti
69
86
-17
289

20=N
-
-
-90= ΣD
1002= ΣD2

Dengan sudah di ketahuinya ΣD dan ΣD2, maka kita dapat mengetahui besarnya Deviasi Standar Perbean Skor antara Variabel I(X) dan Variabel II (Y) dengan rumus:
     
=
=
=
=    = 5,464
Kemudian dapat menghitung standar error dengan rumus:
 
=   =   =   = 1,253
          Selanjutnya mencari harga to dengan rumus:
 
=
            Langkah berikutnya memberikan interprensi terhadap to dengan terlebih dahulu memperhatikan df atau db ny, df atau db= N-1 = 20-1 =19.  Dengan to 19 diperoleh harga kritik t atau tabel pada ttabel signifikansi 5% sebesar 2,09; dan pada taraf signifikan 1% diperoleh sebesar 2,86.
            Dengan membandingkan besarnya “t” yang diperoleh dari perhitungan (to =3,591) dan besarnya t yang tercantum dalam tabel nilai t, maka dapat di ketahui bahwa to lebih besar daripada tt; yaitu:
2,09 < 3,591 > 2,86
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil uji coba tersebut adalah metode pengajaran agama yang baru dapat membuat perubahan sifat yag signifikan bagi kalangan siswa SMA.
2.      Test “t” untuk Dua Sampel Kecil yang Satu Sama Lain Tidak Ada Hubungannya
       Contoh seperti yang dikemukakan diatas merupakan contoh penggunaan Tes “t”, dengan dua sampel yang sedang kita teliti perbedaannya (sampel kecil) mempunyai hubungan antara yang satu dengan yang lain. Dikatakan “ada hubungan antara sampel I dan sampel II, sebab skor yang kita cari perbedaan itu bersumber dari subjek yang sama. Rumus(Rumus Fisher):
                         =                      

a)         Mencari deviasi skor Variabel x1, dengan rumus:
                        x1  X1  M1
b)        Mencari deviasi skor Variabel X2, dengan rumus:
                        x2  X2  M2
Catatan: Jumlah x1 dan x2 atau   , harus sama dengan nol.
Contoh: Dari suatu kegiatan penelitian dengan menggunakan sampel sejumlah 10 orang remaja yang berdomisili di daerah Ngaliyan, telah berhasil dihimpun data kuantitatif berupa skor yang melambangkan sikap keagamaan dari kedua kelompok remaja tersebut. 
Sektor
x
y
x2
y2
Var.X1
Var.Y
8
7
+1
+1
1
1
9
8
+2
+2
4
4
6
5
-1
-1
1
1
6
4
-1
-2
1
4
9
7
+2
+1
4
1
6
5
-1
-1
1
1
8
6
+1
0
1
0
5
5
-2
-1
4
1
7
8
0
+2
0
4
6
5
-1
-1
1
1
70 =
60 =
0 =
0 =
18 = 2
18 =

          M1 =  = = 7                               M2 =  =  = 6   
Catatan: N adalah Number of Cases (banyaknya subjek yang diteliti)          
                 =
              =  =  
     =  =  =  = 1,582
3.      Test “t” untuk Dua Sampel Besar yang Satu Sama Lain saling Berhubungan
                       =
a)    Untuk Data Tunggal (Range-nya kurang dari 30).
Misalkan: Dalam penelitian eksperimental dengan menggunakan 50 orang siswa Kelas Coba(Kelas Eksperimen), berhasil dihimpun data berupa skor yang melambangkan Sikap Keagamaan mereka sesudah dan sebelum mereka diajar dengan Metode Baru.
Skor Sikap Keagamaan Sesudah diajar dengan Metode Baru
70      68    74        66        68        71        73        67        69        72
67      72    66        70        73        72        70        69        71        69
71      69    68        67        69        70        71        72        69        72
73      74    66        72        73        70        72        73        71        72
71      73    69        68        66        72        71        70        69        68
Skor Sikap Keagamaan Sebelum diajar dengan Metode Baru
62      60    66        58        60        63        65        59        61        64
59      64    58        62        65        64        62        61        63        61
65      60    62        60        59        64        66        63        59        60
65      66    58        64        65        62        64        65        63        64
63      65    61        60        58        64        63        62        61        60
Variabel X:
X
f
fX
fX2
74
73
72
71
70
69
68
67
66
2
6
9
7
6
8
5
3
4
148
438
648
497
420
552
340
201
264
10952
31974
46656
35287
29400
38088
23120
13467
17424

50 = N
3508 =
246368 =

1)   Mencari mean, Deviasi Standar, Standard Error
M1 = =  = 70,16
SD1 = =
                                   = 
                                            =
                                            =   =  2,221
       =  =  =  = 0,317
Variabel Y:
Y
f
fY
fY2
66
65
64
63
62
61
60
59
58
3
7
8
6
6
5
7
4
4
198
455
512
378
372
305
420
236
232
13068
29575
32768
23814
23064
18605
25200
13924
13456

50 = N
3108 =
193474=

       M2 =  =  = 62,16


SD2 = =
                                            =
                                            =   =  2,369
=  =  =  = 0,338
2)      Mencari Koefisien Korelasi “r” Product Moment, yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara Variabel X dan Variabel Y. Karena N cukup besar, maka untuk
Dari Peta Korelasi (Scatter Diagram) tersebut, kita peroleh:
= 8;  = 248  = 241;
 = 8;  = 282; N = 50
 =  =  = 0,16                 =  =  = 0,16
 = i = 1
      = 1   = 1   = 2,221
=  i = 1
      = 1
Dengan diperolehnya Cx, Cy,SDx,SDy, maka dapat kita cari rxy:
rxy   =     =  
            =  =   = 0,911
3)      Mencari Standar Error dari Perbedaan Mean Variabel I dan Mean Variabel II atau

 =
                  = 

                  =

               =  =    
                   
                  = 0,140
4)      Mencari “t” atau “to”, dengan rumus:

 =    =    =    =  57,143
5)      Memberikan interpretasi terhadap to:
df = N – 1 = 50 – 1 = 49 (Konsultasi Tabel Nilai “t”). Ternyata dalam tabel tidak dijumpai df sebesar 49; karena itu kita pergunakan df yang terdekat, yaitu df sebesar 50. Dengan df sebesar 50 itu, diperoleh harga kritik “t” pada tabel atau tt sebesar:
-          Pada taraf signifikansi 5 % : tt  = 2,01
-          Pada taraf signifikansi 1 % : tt  = 2,68
Dengan demikian to jauh lebih besar daripada tt, yaitu:
             2,01 <  57,143  >  2,68
Karena itu Hipotesis Nihil ditolak. Ini berarti antara kedua variabel tersebut diatas terdapat perbedaan yang signifikan.
b)   Untuk Data Kelompok (Range-nya 30 atau lebih)
              Misalkan untuk mengetahui sampai sejauhmana efektivitas penyelenggaraan kegiatan Bimbingan Tes Matematika yang diselenggarakan oleh sebuah Biro Bimbingan Tes Sipenmaru dilakukanlah penelitian terhadap 40 orang siswa lulusan SMTA yang mengikuti progam Bimbingan tersebut. Sebelum mengikuti tes, mereka dikenakan tes Matematika, demikian pula setelah Progam Bimbingan Tes Matematika selesai.
Skor Hasil Tes Matematika Sesudah Mengikuti Bimbingan Tes (X)
83          78           62        66        85        91        80        70
73          92           69        94        61        61        77        84
96          60           99        89        79        93        90        74
54          76           89        72        87        65        59        68
64          86           71        95        82        88        75        67
Skor Hasil Tes Matematika SebelumMengikuti Bimbingan Tes (y)
84          78           60        64        83        89        78        68
74          90           67        92        61        59        75        82
94          58           95        79        77        94        88        72
50          74           87        70        85        63        55        68
62          84           69        93        80        86        73        65
Variabel X:
Sektor X
f
X
x'
fx'
Fx2
95-99
90-94
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
3
5
6
4
5
5
5
5
1
1
M' 77
+4
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4
-5
+12
+15
+12
+4
0
-5
-10
-15
-4
-5
48
45
24
4
0
5
20
45
16
25

40 = N


4 =   
232 =   

1)   Mencari mean, Deviasi Standar, Standard Error
M1  = M' + i
      = 77 + 5  = 77 + 0,50 = 77,50
SD1  =  i 
        =  5
        =  5   =  5   =  5  2,406  =  12,03
 =    =     =   =  1,926          
       Variabel Y:
Sektor Y
f
Y
y'
fy'
Fy'2
95-99
90-94
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
1
5
5
5
5
5
5
5
3
1
M' 72
+5
+4
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4
+5
+20
+15
+10
5
0
-5
-10
-9
-4
25
80
45
20
5
0
5
20
27
16

40 = N


27=   
243=   
M2  = M' + i
      = 72 + 5  = 72 + 3,375  =  75,375

SD2  =  i 
        =  5
        =  5   =  5   =  5  2,370  =  11,850
 =    =     =   =  1,898
2)      Mencari Koefisien Korelasi “r” Product Moment, yang menunjukkan kuat lemahnya hubungan antara Variabel X dan Variabel Y. Karena N cukup besar, maka untuk

= +27;  = 243  = 252;
 = +44;  = 280; N = 40
 =  =  = 0,675                =  =  = 1,110
' = i = 1
      = 1  = 1   = 2,371
=  i = 1
      = 1  = 1   = 2,046
Dengan diperolehnya Cx, Cy,SDx,SDy, maka dapat kita cari rxy atau r12:
rxy  atau r12  =     =  
            =  =   = 0,974
3)      Mencari Standar Error dari Perbedaan Mean Variabel I dan Mean Variabel II atau

 =
                  = 

                  =

               =  
                   
                  = 0,460
4)      Mencari “t” atau “to”, dengan rumus:

 =    =    =    =  4,60
5)      Memberikan interpretasi terhadap to:
df = N – 1 = 40 – 1 = 39 (Konsultasi Tabel Nilai “t”). Karena dalam Tabel tidak didapati df yang paling dekat dengan 39, yaitu df sebesar 40. Dengan df sebesar 40, diperoleh harga kritik t:
-          Pada taraf signifikansi 5 % : tt   = 2,02;
-          Pada taraf signifikansi 1 % : tt  = 2,69;
Dengan demikian to (yaitu sebesar 4,62) adalah jauh lebih besar daripada tt, baik pada taraf signifikansi 5 % maupun 1 %. Dengan demikian maka Hipotesis Nihil ditolak. Berarti antara Variabel X dan Variabel Y terdapat perbedaan Mean yang signifikan.
4.       Tes “t” untuk dua sampel besar yang satu sama lain tidak saling berhubungan.
Rumusnya adalah:
 
Misal dilaksanakan studi eksperimen dengan tujuan menguji kebenaran/kepalsuan Hipotesis yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode mengajar baru, prestasi belajar siswa SMA, maka untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis ersebut di tempuh langkah sebagai berikut:
a.         Mencari mean, Deviasi Standar dan Standar Error dari Mean Variabel I.
Tabel 1.1
skor hasil belajar siswa SMA yang di ajar dengan metode baru (X)
Skor
f
X
x
fx’
fx’2
85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
3
5
7
7
8
10
3
2
2
2
M’ (62)
+5
+20
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4
+15
+20
+21
+14
+14
0
-3
-6
-6
-8
75
80
63
28
8
0
3
12
18
32

50= N1
-
-
55= Σfx’
319= Σfx’2

1.    M1   =  M’ + i   = 62 + 5   = 62+ 5,5   = 67,50
2.    SD1  =    = 5
 = 5       = 5   = 5 X 2,274  = 11,37
3.  =   =    =    = 1,624
Tabel 1.2
b.        Mencari mean, Deviasi Standar dan Standar Error dari Mean Variabel II.
Skor
f
y
y’
fy’
fy’2

85-89
80-84
75-79
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
2
3
5
5
7
8
8
6
4
2
(62)
+5
+4
+3
+2
+1
0
-1
-2
-3
-4
+10
+12
+15
+10
+7
0
-8
-12
-12
-8
+50
+48
+45
+20
+7
0
+8
+24
+36
+32

50= N2
-
-
14=     Σ fy’
270=   Σ fy’2









1.    M2 = M + i    = 62 + 5
= 62 + 1,40         = 63,40.
2.    SD2 =    = 5
 = 5      = 5   = 5 X 2,307
  = 11,535
3. =   =    =    = 1,647
c.         Mencari Standar Error perbedaan Mean Variabel I dan Mean Variabel II, dengan rumus:
   =    = 

=    = 
=2,314

d.      Mencari “t” atau to
  =    =    = 1,772.
e.       Memberikan interprestasi terhadap “to
df atau db= (N1 + N2 -2) = 50 + 50 -2 = 98.
Dalam tabel tidak di temukan 98 maka digunakan yang tedekat yaitu 100, an diperoleh tt sebagai berikut :
-          Pada taraf signifikan 5% = 1,98
-          Ada taraf signifikan 1% = 2,63
to < tt, maka hipotesis nihil diterima, dan antara Variabel I an Variabel II tidak terdapat perbeadan yang signifikan.










LAMPIRAN

Tabel nilai “t” unuk berbagai df
df atau db
Harga Kritik “t” Pada Taraf Signifikan
5%
1%
1
12,71
63,66
2
4,30
9,92
3
3,18
5,84
4
2,78
4,60
5
2,57
4,03
6
2,45
3,71
7
2,36
3,50
8
2,31
3,36
9
2,26
3,25
10
2,23
3,17
11
2,20
3,11
12
2,18
3,06
13
2,16
3,01
14
2,14
2,98
15
2,13
2,95
16
2,12
2,92
17
2,11
2,90
18
2,10
2,88
19
2,09
2,86
20
2,09
2,84
21
2,08
2,83
22
2,07
2,82
23
2,07
2,81
24
2,06
2,80
25
2,06
2,79
26
2,06
2,78
27
2,05
2,77
28
2,05
2,76
29
2,04
2,6
30
2,04
2,75
35
2,03
2,72
40
2,02
2,71
45
2.02
2,69
50
2,01
2,68
60
2,00
2,65
70
2,00
2,65
80
1,99
2,64
90
1,99
2,63
100
1,98
2,63
125
1,98
2,62
150
1,98
2,61
200
1,97
2,60
300
1,97
2,59
400
1,97
2,59
500
1,96
2,59
1000
1,96
2,58




Tidak ada komentar:

Posting Komentar