Sabtu, 24 September 2016

islam dan budaya jawa



Islam dan Budaya Jawa
Sebelum adanya islam yang masuk ke tanah jawa, masyarakat jawa telah memiliki sebuah kepercayaan aninisme dan dinanisme. Mereka percaya terhadap hal-hal ghaib yang di implementasikan dalam kehidupan nyata. Mereka percaya akan adanya kekuatan-kekuatan ruh yang membantu mereka, mereka sering mengadakan upacara ritual menggunakan sesajen dan kemenyan yang di persembahkan kepada ruh dengan tujuan supaya ruh selalu menjaga dan menolong mereka.
Kebudayaan jawa ketika pada masa hindu budha tidak terlalu jauh beda. Agama hindu budha mudah di terima oleh masyarakat jawa karena memiliki pengaruh yang kuat terhadap keercayaan yang di anut oleh masyarakat dan kondisi sosial nya. Di agama hindu budha ini, masyarakat jawa juga masih melakukan beberapa ritual. Beberapa di antaranya adalah ritual kesuuran supaya cepat dapat keturunan, ritual perawatan pusaka keris sebagai tanda kebesaran serta upacara keagamaan grebeg, sekaten dan juga selametan.
            Pandangan hidup jawa. Pandangan hidup jawa bukanlah suatu agama, akan tetapi suatu pandangan hidup dalam arti yang luas, meliputi pandangan terhadap tuhan serta peranan manusia di bumi. Tolak ukur bagi pandangan jawa adalah nilai pragmatisnya untuk mencapai suatu keadaan psikis tertentu, yaitu ketenangan, ketentraman, serta keseimbangan batin.
            Masuknya islam di jawa. Islam masuk ke jawa melalui pesisir pulau jawa. Islam masuk ke jawa di bawa oleh para wali yang kita kenal dengan istilah walisongo. Para walisongo ini juga sangat berperan dalam mendirikan kerajaan islam di jawa. Islam masuk di jawa tidak terjadi konflik-konflik yang cukupp berarti. Semuanya berjalan cukup lancar. Para walisongo dalam menerapkan agama islam di jawa dengan cara pendekatan yang berusaha menciptakan suasana damai, penuh toleransi, sedia hidup berdampingan dengan pengikut agama dan tradisi lain yang berbeda tanpa mengorbankan agama dan tradisi agama masing-masing.
            Islam di jawa dan pengaruhnya. Adanya islam di jawa sangat mempengaruhi masyarakat jawa. Sebelum adanya islam, mereka mempersembahkan sesuatu kepada bebatuan, poho yang di anggap keramat. Adanya acara kehamilan yang 4 bulan dengan memohon kepada ruh yang di anggap membawa berkah. Setelah adanya islam, budaya tersebut msih ada namun di arahkan pada arah yang lebih benar. Yang mengacu dan di tujukan kepada Allah atau berdoa memohon hanya kepada Allah.
            Interellasi nilai jawa dan islam pada aspek kepercayaan dan ritual. Agama islam mempunyai juga menggunakan berbagai macam ritual seperti halnya yang sudah berjalan di kebudayaan jawa. Namun dalam agama islam, ritual-ritual tersebut di ajarkan untuk lebih taat terhadap agama. Ritual yang di ajarkan dalam islam meliputi berbagai bentuk ibadah yang salah satunya tersimpul dalam rukun islam.
            Kemudian hubungan nilai jawa dan islam pada aspek sastra dan pewayangan. Sastra merupakan  sebuah ciptaan,sebuah kreasi, bukan semata-mata hanyalah imitasi. Istilah wayang bisa di rtikan sebagai bonek tiruan orang yang terbuat dari pahatan kulit kayu dan sebagainya yang di manfaatkan untuk memerankan tokoh pertunjukan drama tradisional. Interellasi nilai islam dan jawa dalam aspek sastra dan pewayangan merupakan salah satu bagian yang khas dari proses perkembangan budaya jawa. Wayang memiliki seni estetis yang terkandung di dalamnya, dan juga berfungsi sebagai tontonan dan tuntunan kehidupan.
            Pada aspek arsitektur antara islam dan jawa saling berhubungan. Adanya menara, lawang kembar(pintu gapura), adanya bedug dan kentongan yang bangunanya mrip dengan bangunan hindu. Kemudian pada bangunan makam juga masih berkaitan dengan kebudayaan jawa.
            Simbol sinkretisme politik jawa-islam tampak menyolok pada gelar raja-raja jawa islam, seperti gelar sultan, kalifatullah, susuhanan dan sebagainya. Jadi sistem kepemeritahanaya berbentuk monarki. Hal ini sama dengan sebelum masuknya islam. Adanya kerajaan majapahit, sriwijaya.
            Dalam islam, sistem ekonomi yang di terapkan rosulullah SAW. Berakar dari prinsip-prinsip qur’ani. Dalam budaya jawa sendiri, kegiatan-kegiatan ekonomi juga tidak terlepas dari kepercayaan-keecayaan mitologi.
            Wanita dalam budaya jawa. Wanita adalah sosok yang selalu mengusahakan keadaan tertata dan juga lemah lembut. Karakteristik wanita jawa lebih cenderung ngayomi, lugu, kalem, dan segala tingkah lakunya memiliki kharismatik. Jiwa wanita jawa lebih sensitife, lebih dominan dalam kasih sayang, belas kasihan, murah hati dan berbagai aspek perasaan lain. Wanita jawa berperan dalam keharmonisan dan kedekatan terhadap keluarga.
            Dinamika islam dan jawa di era modern. Pada era modern saat ini mempengaruhi suatu budaya untuk mengikuti perkembangan zaman. Wujud budaya tak lepas dari situasi tempat dan waktu di hasilkanya kebudayaan tersebut. Kebudayaan jawa yang yang mengikuti era modern berupa fisik atau aspek luar, sedangkan sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan agama dan adat istiadat sulit dan tidak berubah karena sudah mengakar dalam diri masyarakat jawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar